Senin, 29 April 2013

Manusia dan Kebudayaan


Manusia Dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang sangat erat hubungannya, sehingga tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Manusia hidup didalam kebudayaan, dan kebudayaan hidup didalam manusia. Manusia menciptakan kebudayaan dan kebudayaan menciptakan manusia yang memiliki kebudayaan.

Kebudayaan terbentuk dari kegiatan/kebiasaan yang dilakukan oleh manusia secara terus-menerus. kemudian diturunkan secara turun-temurun sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan tersebut agar tidak termakan oleh zaman yang semakin berkembang.

Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur  yang  membangun manusia

1)   Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu

a. Jasad,

b. Hayat.

c. Ruh,

d. Nafsu.

2)   Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :

a.  Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.

b.  Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.

c.   Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Beberapa orang Sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan. Seperti Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan menmpunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.

Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan universal,yaitu :

1.   Sistem Religi (sistem kepercayaan), merupakan produk manusia sebagai homo relogieus.

2.   Sistem Organisasi Kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo socius.

3.   Sistem Pengetahuan, merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.

4.   Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi, merupakan produk manusia sebagai homo economicus.

5.   Sistem Teknologi dan Peralatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.

6.   Bahasa, merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens.

7.   Kesenian, merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus

WUJUD KEBUDAYAAN

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu,

1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.

Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.

2.  Kompleks aktivitas.

Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini disebut sistem sosial yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu sama lain dari waktu ke waktu.

3.  Wujud sebagai benda.

Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

HUBUNGAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.

Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:

    Penganut kebudayaan,
    Pembawa kebudayaan,
    Manipulator kebudayaan
    Pencipta kebudayaan.

Disamping itu, kebudayaan manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu seni. Keindahan atau seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi lebih indah.

Manusia dan keindahan atau seni memang tidak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya menjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender

Kesimpulan dan Opini:

Manusia dan Kebudayaan merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.
Oleh karena manusia, maka kebudayan tercipta dan karena kebudayaan manusia menjadi berbudaya.Itulah sebabnya kita sebagai penerus bangsa harus melestarikan kebudayaan bangsa, Indonesia agar tidak luntur termakan oleh zaman.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar