Manusia dan Keindahan
Keindahan
dalam Pandangan Arsitektur
1.Nilai-nilai
yang menyenangkan pikiran, mata dan telinga (Kamus Oxford)
2.Sesuatu
itu indah kalau sesuai dengan tujuan atau fungsi atau kegunaanya (Socrates)
3.Ekspresi
luhur (Hegel)
4.Sesuatu
yang structural (Schopenhauer)
5.Bentuk
sempurna yang ada pada alam (Baumgarten)
Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada
situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya
bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan
kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu
mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung
kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
Keindahan bersifat universal, artinya
keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah
tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara
lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota
tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari
kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa
Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy
dan Spanyol ”beloo”.
Dalam arti luas meliputi keindahan hasil
seni, alam, moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik keindahan mencakup
pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala
sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat berkaitan
dengan keindahan bentuk dan warna.
Sesungguhnya keindahan itu memang
merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu
jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah
dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian
keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu
yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah
kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan
(balance) dan perlawanan (contrast).
Keindahan identik dengan kebenaran,
keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai
nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang
tidak mengandung kebenaran tidak indah
2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang
sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang
disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang
terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut.
Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Ada beberapa alasan mengapa manusia
menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1)
Tata nilai yang telah usang
2)
Kemerosotan Zaman
3)
Penderitaan Manusia
4)
Keagungan Tuhan
Hubungan
Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa
dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah
dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni
pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang
dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan
keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai
pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu
keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.
Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan
siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran.
Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena
itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak
benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran
menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna
sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti
manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual)
atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah
almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan
tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan
kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan
pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya
tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang
yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu
dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan
suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah
diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang
menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang
saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi
interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan
manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan
interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni
didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu
dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia,
mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat,
mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat
dari segi nilai kehidupan manusia, martab
at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar